Kenapa microlearning menjadi solusi bagi menurunnya fokus dan perhatian peserta didik selama mengikuti pembelajaran?
Sejak virus Covid-19 mewabah ke hampir seluruh negara-negara di dunia, banyak sekolah menerapkan pembelajaran online/daring. Banyak tantangan dalam melaksanakan pembelajaran daring ini, diantaranya adalah fokus dan perhatian dari anak didik yang tidak bisa dijaga konstan selama waktu belajar. Tentu tidak praktis kalau waktu belajar di pembelajaran daring ini dibuat sama persis dengan pembelajaran tatap muka di kelas, selain biaya mahal, perhatian anak didik dapat dipastikan menurun karena faktor kelelahan serta rasa bosan mengikuti waktu pelajaran yang lama dan panjang.
Menurunnya fokus dan perhatian anak didik selama pembelajaran daring ini juga dialami oleh peserta pelatihan di berbagai perusahaan maupun di kantor pemerintahan.
Untuk itu, dicari solusi mengatasi permasalahan menurunnya fokus dan perhatian peserta didik. Solusi itu diantaranya adalah microlearning, yang ternyata sudah diperkenalkan sejak tahun 1963 oleh Hector Correa. Istilah ini diperkenalkan di bukunya berjudul: The Economics of Human Resources.
Sejak diterapkannya pembelajaran daring, microlearning ini menjadi naik daun dan banyak sekolah, perusahaan dan kantor pemerintahan menerapkan sistem pembelajaran ini karena dinilai dapat membantu peserta didik menyerap pelajaran dengan lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat.
Apa Keuntungan Sistem Pembelajaran Microlearning?
- Materi pembelajaran lebih cepat disiapkan dan diajarkan
Salah satu ciri microlearning adalah materi pelajaran yang disampaikan dalam unit belajar yang kecil dan singkat.
Dengan unit belajar yang kecil maka menyiapkan materi ajar menjadi lebih singkat. Dengan microlearning ini, pengajar dapat membuat materi belajar, kursus atau pelatihan dengan menyiapkan puluhan unit belajar yang dirangkai menjadi satu kesatuan materi ajar.
Dengan unit belajar kecil-kecil, lebih mudah melakukan perubahan dan perbaikan, jika diperlukan.
Tentu saja membuat materi ajar dengan metode microlearning ini tidak semudah memotong suatu materi ajar dan menjadikannya unit belajar kecil-kecil. Kalau hal ini dilakukan, maka keutuhan materi di unit belajar tersebut akan berkurang bahkan hilang, sehingga peserta didik tidak mendapatkan materi belajar yang utuh.
Salah satu syarat unit belajar dikategorikan microlearning adalah setiap unit belajar memiliki topik bahasan yang utuh dan dapat berdiri sendiri. Artinya, satu unit belajar tersebut dapat diajarkan sebagai bahan ajar yang berdiri sendiri.
- Biaya pembuatan materi pembelajaran lebih murah
Biaya pembuatan kuliah daring atau pelatihan dengan metode microlearning ini lebih murah karena hanya dibutuhkan sumber daya yang lebih sedikit untuk membuat materi pembelajaran.
- Mencakup hampir semua topik dan materi pemeblajaran
Berbagai materi pembelajaran dan topik kursus dapat disampaikan dengan metode microlearning, terutama materi yang mengajarkan keterampilan teknis maupun non teknis. Materi yang membahas topik yang luas dapat disampaikan dengan membagi ke dalam beberapa unit ajar yang singkat. Hanya materi yang membahas suatu topik yang sangat spesifik, kompleks, rumit dengan pembahasan yang mendalam tidak cocok dan akan mengalami kesulitan jika disampaikan dengan metode microlearning ini.
- Peserta merasakan proses belajar lebih interaktif
Karena materi pembelajaran yang disampaikan secara singkat dengan media pembelajaran yang variatif, serta dapat disisipkan pertanyaan, quiz dan ujian singkat diantara penyampaian materi belajar, maka peserta didik menjadi lebih interaktif.
Beberapa peserta didik bahkan menganalogikan metode belajar microlearning ini seperti mereka buka aplikasi sosial media di smartphone masing-masing. Mengikuti pembelajaran microlearning yang disampaikan dengan unit belajar yang singkat hanya butuh waktu sebentar saja untuk disimak, seperti cek status di sosial media.
- Materi pembelajaran mudah diingat
Hasil riset membuktikan bahwa lebih mudah mengingat materi belajar yang pendek dan singkat. Materi yang pendek dan singkat ini juga memudahkan peserta didik untuk mengulang-ulang bagian tertentu yang kurang dikuasai. Materi pelajaran dengan metode microlearning ini sangat sesuai karena dibuat pendek dan singkat.
- Materi pembelajaran dapat dikomsumsi secara fleksibel
Materi pembelajaran dalam format pendek dan singkat memudahkan peserta didik mengatur waktu dalam mempelajari materi pembelajaran. Jika materi pembelajaran dalam format video maka peserta didik dapat mengunduh file video dengan mudah dan menyimpannya di komputer atau handphone untuk dipelajari secara luring atau offline.
Apa keterbatasan dari metode microlearning ini?
Tentu di setiap metode pembelajaran, ada keuntungan atau benefit yang diberikan, sekaligus ada kelemahannya. Sehingga tidak dapat dikatakan bahwa suatu metode pembelajaran tertentu lebih bagus dari metode lainnya. Pilihan metode pembelajaran sangat tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.
Microlearning ini tidak cocok untuk menyampaikan suatu konsep, topik atau materi pembelajaran yang kompleks dengan pembahasan detil dan mendalam. Jika dipaksakan materi pembelajaran disampaikan dengan unit belajar yang singkat dan ringkas, maka pembahasan materi tidak dapat detil dan mendalam.
Sebagai contoh, microlearning cocok untuk belajar percakapan bahasa Perancis yang mana materi pembahasan dapat disampaikan dalam unit belajar kecil dan pendek, tidak butuh banyak pembahasan mendalam. Tetapi microlearning ini tidak cocok untuk topik Studi Literatur Perancis.