Saat Sistem eLearning pertama kali diperkenalkan, banyak pihak yang mengkhawatirkan kehadiran teknologi ini khususnya di Dunia Pendidikan. Banyak pihak skeptis akan manfaat dari Sistem eLearning ini dan dampaknya kepada kualitas pendidikan yang ditawarkan bagi Perguruan Tinggi.
Berawal dari diperkenalkannya PLATO (Programmed Logic for Automated Teaching Operations) di University of Illinois, Amerika Serikat sekitar tahun 1960-an. Program Kuliah ini pertama kali memanfaatkan CBT (Computer-Based Training) untuk mengajarkan materi Mata Kuliah bagi Mahasiswanya yang hadir di Kampus. Kemudian tahun 1971 The Open University di Milton Keynes, Inggris memulai Distance Learning Program untuk mengajarkan Mata Kuliahnya kepada Mahasiswanya yang belajar dari jarak jauh.
Seiring dengan perkembangan TI (Teknologi Informasi) yang pesat dan perkembangan infrastruktur serta layanan Internet yang semakin baik, era pengembangan LMS (Learning Management System) untuk Sistem eLearning dimulai sekitar tahun 1997. LMS ini telah menjadikan Sistem eLearning menjadi semakin mudah dioperasikan (administrasi) dan penggunaan Sistem eLearning semakin meluas. Konten atau materi belajar menjadi semakin bervariasi dan interaktif dengan perpaduan multimedia, video streaming dan format dokumen standar seperti PDF dan Microsoft Word.
Perkembangan LMS yang pesat ini telah mendorong penggunaan Sistem eLearning di berbagai Perguruan Tinggi, Akademi, Sekolah Tinggi serta Sekolah Menengah di Indonesia. Sekarang, sudah banyak Lembaga Pendidikan, khususnya Perguruan Tinggi ternama, Universitas, Akademi dan Sekolah Tinggi, memanfaatkan Sistem eLearning ini untuk mengajarkan Mata Kuliahnya, baik bagi Mahasiswa yang hadir di Kampus, maupun yang belajar jarak jauh.
Sekarang, sudah banyak Lembaga Pendidikan, khususnya Perguruan Tinggi ternama, Universitas, Akademi dan Sekolah Tinggi, memanfaatkan Sistem eLearning ini untuk mengajarkan Mata Kuliahnya, baik bagi Mahasiswa yang hadir di Kampus, maupun yang belajar jarak jauh.
Bagaimana penggunaan Sistem eLearning dapat membantu Dunia Pendidikan dalam kegiatan Perkuliahan?
Manfaat bagi Perguruan Tinggi dan Dosen Pengajar yang menggunakan Sistem eLearning dalam kegiatan Belajar-Mengajar adalah:
- Membantu Dosen Pengajar (serta Administrasi Fakultas/Jurusan) dalam mengelola materi Mata Kuliah, Kuis dan Ujian secara lebih efisien, lebih tertib administrasi dan dengan pola kerja lebih terstruktur.
- Memudahkan Dosen Pengajar merevisi secara cepat, merubah, memperbaharui materi Mata Kuliah, sehingga materi Mata Kuliah selalu up to date mengikuti perkembangan teknologi dan lingkungan.
- Mengurangi kegiatan administratif yang berulang-ulang tetapi kurang produktif, seperti membuat fotocopy dari materi Mata Kuliah, membuat jadwal dan pengumuman Kelas, mengingatkan jadwal Kuliah, rekapitulasi Nilai Akhir dan Laporan ke Jurusan/Fakultas.
- Sistem eLearning yang interaktif akan membantu Dosen Pengajar mengurangi peran sebagai “Knowledge Provider” (penyedia/pengajar satu arah) menjadi “Learning Facilitator” (fasilitator kegiatan belajar) sehingga inisiatif belajar Mahasiswa menjadi lebih tinggi.
- Meningkatkan produktifitas Dosen Pengajar dalam mengajarkan materi Mata Kuliah dan dalam memproduksi berbagai materi Mata Kuliah.
- Membantu Dosen Pengajar maupun Administrasi Fakultas/Jurusan untuk menyusun Kuis, random/mengacak urutan Kuis dan melakukan evaluasi Kuis serta memberi Penilaian secara online.
- Mudah memperkaya materi Mata Kuliah (tanpa perlu mereproduksi dokumen lagi) dengan berbagai format dokumen, seperti dokumen PDF, Microsoft Word, audio file (dapat disimak sambil bekerja atau saat berkendara).
- Mudah memperkaya materi Mata Kuliah (tanpa perlu mereproduksi dokumen lagi) dengan berbagai referensi dari berbagai situs di dunia.
- Secara real-time memonitor partisipasi aktif Mahasiswa dan Progress atau Kemajuan Belajar suatu Mata Kuliah. Ini sangat bermanfaat agar Dosen Pengajar dapat menawarkan bantuan dan saran secara tepat kepada Mahasiswa sehingga proses belajar-mengajar menjadi sangat efisien dan efektif mencapai target score yang diinginkan.
- Peluang mendapatkan umpan balik dari Mahasiswa dalam hal metode penyampaian materi Mata Kuliah, durasi materi, variasi Mata Kuliah dan lain-lain sehingga materi Mata Kuliah terus dikembangkan menjadi lebih baik dan penyampaian materi Mata Kuliah lebih efektif dan efisien.
Dari sisi Mahasiswa dan Peserta Didik, berikut manfaat penggunaan Sistem eLearning dalam kegiatan Belajar-Mengajar:
- Kemudahan akses materi Mata Kuliah kapanpun dan dari manapun, selama ada koneksi Internet, menjadikan belajar lebih fleksibel dan efektif. Karena Sistem eLearning ini dapat diakses menggunakan Tablet dan Handphone, maka Mahasiswa dan Peserta Didik dapat memilih sendiri tempat belajar dan waktu belajar yang tepat dan sesuai dengan waktu paling produktifnya.
- Membuat Mahasiswa mandiri dalam hal inisiatif kegiatan belajarnya, meningkatkan partisipasi Mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar serta mendidik Mahasiswa lebih disiplin dalam mencapai target kuliahnya dan dapat mengatur dan menghargai waktu.
- Tersedia progress kemajuan belajar Mata Kuliah sebagai umpan balik bagi Mahasiswa peserta Mata Kuliah. Progress kemajuan belajar ini dapat dimonitor oleh Dosen Pengajar agar ada peluang bagi Dosen untuk memberikan motivasi dan bimbingannya kepada Mahasiswa yang membutuhkannya.
- Memungkinkan kegiatan belajar dalam bentuk kelompok dan berkolaborasi.
- Memudahkan komunikasi dua arah antara Mahasiswa dan Dosen Pengajar, baik melalui pertanyaan terbuka maupun pesan privat. Pesan privat ini membantu Mahasiswa yang kepercayaan dirinya kurang dapat lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar-mengajar.
- Penggunaan score dan poin keaktifan sebagai penghargaan kepada Mahasiswa sehingga dapat meningkatkan semangat belajar.
Selain berbagai keuntungan menggunakan Sistem eLearning, tentu ada kekurangan dari sistem belajar jarak jauh ini. Awalnya banyak kekurangan dari Sistem eLearning ini, karena di awal memang ada keterbatasan di sisi teknologi dan di pola pikir yang masih kurang mendukung. Saat ini, hanya sedikit kekurangan yang ada pada sistem ini, diantaranya adalah:
- Sebagian Dosen Pengajar dan Mahasiswa akan merasakan ada yang kurang dari sisi sentuhan personal. Hal ini bisa diminimalkan dengan menggunakan metode Hybrid eLearning.
- Sistem eLearning sangat tergantung kepada TI (Teknologi Informasi) dan koneksi Internet. Salah satu dari komponen teknologi ini yang tidak berfungsi, maka proses belajar akan terhambat. Saat ini kekurangan ini sudah semakin jauh berkurang, karena Teknologi Server yang sudah dapat diandalkan, sistem backup serta koneksi Internet yang semakin stabil dan menjangkau berbagai pelosok.
- Beberapa rekan di bidang IT mengkhawatirkan masalah keamanan data-data dari materi Kuliah. Tentu ini dapat diatasi dengan membangun Sistem eLearning dengan keamanan server yang tinggi, Firewall yang mumpuni, login Mahasiswa disyaratkan menggunakan Two-Factor Authentication yang ketat, password yang harus diganti secara berkala, backup data secara rutin, scan/pindai file-file server secara rutin dari infeksi Malware dan lain-lain sesuai dengan standar keamanan server.
- Adanya peluang Mahasiswa atau Peserta Didik tidak sepenuhnya menyimak video materi Mata Kuliah (seperti pemutar video dibiarkan menjalankan video tanpa menyimak). Hal ini dapat diatasi dengan memberikan Kuis di setiap Topik Bahasan dan Pelajaran dalam satu Mata Kuliah.
Ingin mengetahui Sistem eLearning yang sesuai untuk Kampus Anda? Hubungi kami untuk membuat jadwal diskusi dengan klik disini